Aku selama satu semester

Assalamualaikum guys
Kembali aktif ngeblog lagi nih.
kali ini rasanya pengen berbagi semangat, berbagi pengalaman.
yah mungkin gg penting sih, cuma menurut ku, ini sangat menarik, dan mungkin bisa memotivasi kalian yang lagi putus asa.
Mulai yaaa...
Tahun lalu adalah tahun kelulusan ku dari masa SMK, lulus dr SMK bukan berarti kita lepas dr tugas-tugas sekolah, ulangan, ujian. bahkan lulus dr SMK/A itu adalah ujian besar bagi kita. ujian kehidupan menanti kita. bagi yang melanjutkan kuliah di universitas berarti harus susah payah mencari universitas yang diinginkan, yang bekerja harus susah payah cari pekerjaan dan mendedikasikan diri untuk pekerjaan tersebut.
Aku adalah lulusan SMK Farmasi Nasional Surakarta, di mana pada angkatan ku tidak hanya meraih juara satu tingkat SMK Negeri dan Swasta se-Surakarta, tapi juga juara satu tingkat SMK Negeri dan Swasta se-Jawa Tengah. Banggakan jadi bagian salah satu pencetak sejarah hahaha. yah walaupun cuma bagian kecil sih.
Tapi kepuasan ku tidak hanya sampai di situ, aku harus berjuang mencari universitas agar aku bisa mendapatkan gelar S.Far, Apt. tapi gg mudah lho. empat jalur masuk PTN yang aku ikuti semuanya tidak ada yang lolos. sedih, kecewa, putus asa. itu yang aku rasakan selama mencari Universitas negeri.
Dalam pencarian ku, muncul banyak omongan-omongan setan yang terkutuk, "dari pada kuliah mending kerja!" "udah berhenti setahun aja tahun besok nyoba lagi!". aku bukanlah tipe orang yang suka menunda pendidikan. bagi ku pendidikan adalah nomor satu setelah Tuhan dan keluarga.
Sempat aku diterima disebuah Universitas Swasta di Yogyakarta, tetapi lagi-lagi orang tua ku yang mempunyai kehendak lebih besar dalam proses pendidikan ku. Disaat muncul pernyataan yg seperti itu, terlintas difikiranku untuk beralih profesi. dan akhirnya aku benar-benar memutuskan hal yang menurut ku itu adalah keputusan yang merusak kebanggaan orang tua ku. keputusan yang di mata orang lain dianggap keputusan goblok. tetapi ketika berfikir ke depan, fikiran goblok itu lah akan muncul sebuah keberuntungan.
di hari terakhir pendaftaran jalur mandiri PTAIN aku memutuskan untuk memilih jurusan PGRA/PGTK/PIAUD. nama awalnya adalah Pendidikan Guru Raudhotul Atfal yaitu pendidikan guru setara Taman Kanak-Kanak. dari Farmasi ke Guru TK, bayangin ketika kamu bangga dg sandangan mu sebagai pharmachys yang sekarang termasuk jurusan favorit dan yang paling prespektif setelah dokter, tiba-tiba mengambil jurusan anak TK yang mungkin gajinya tidak ada separuh dari gaji seorang apoteker. pertama-tama setelah diterima, memang aku sendiri sangat setres dan sempat tdk mau mengakui bahwa aku sekarang calon guru TK, tapi setelah dipikir, seorang guru TK lebih banyak dibutuhkan dibanding seorang apoteker. dan sekarang aku lebih cuek ketika seseorang mencemooh profesi baruku. mereka yang mencemooh, belum tentu dia bisa seperti saya. karena difiir-fikir, tugas seorang guru TK bukan hanya mendidik, namun juga membngun karakter anak. dan satu lagi setelah diterima di IAIN Surakarta dan mengikuti Darul Arqom Dasar IMM PC Ahmad Dahlan membuat mata saya terbuka bahwa TIKET KE SURGA BUKAN HANYA SATU YANG BERMINAT. banyak yg berubah dlm hidupku salah satunya rasa bersyukurku yang semakin meningkat.
Bagi kalian yang mungkin lagi putus asa, yuk !! dekatkan diri kepada Tuhan mu, curhat kepada-Nya, curahkan semuanya. EITS!! tapi kalau sudah lega, jangan dilupakan :)
Cukup sekian curhatan gag penting dari seorang mantan calon apoteker calon ibu guru yang sukses hahaha
Billahi fii Sabilil Haaq, Fastabiqul khoirot.
Wassalamualaikum.

Komentar

Postingan Populer